Jumat, Mei 07, 2010

Apa Pentingnya Periksa Kesehatan?

Jangan kira Anda merasa fisik sehat lantas merupakan jaminan kesehatan prima. Bisa mungkin karena dari beberapa kondisi penyakit biasanya tidak merasakan sakit tersebut.

Ambil contoh penderita kencing manis yang belum terlampau berat. Pasien hanya merasa lemas untuk kemudian rasa lemasnya hilang. Atau pasien kolesterol, boleh dibilang umumnya kolesterol tinggi tidak bergejala. Bilapun ada gejala, semisal pegal tapi akan hilang dengan aktivitas tertentu.

Maka, secara tak sadar, gaya hidup di zaman sekarang yang cenderung suka menyantap makanan cepat saji dan tinggi lemak sayur-sayuran yang kaya akan serat, justru mulai dijauhi, ditambah lagi kebiasaan merokok, ternyata mengundang berbagai timbulnya kanker kolerektal (usus besar), disamping itu memang memiliki faktor keturunan. Atau, bekerja lebih dari 40 jam dalan satu minggu, tapi lamanya tidur kurang rata-rata di bawah 5 jam, mereka ini memiliki kemungkinan untuk terkena penyakit jantung.

Pemeriksaan kesehatan, bila dulu 5 hingga 10 tahun lalu patokan perusahaan tertentu mengambil karyawan batas usia 40 tahun mendapat jatah medical check-up, tapi sekarang melihat perkembangan penyakit sepertinya halnya hipertensi, kencing manis, serangan jantung dan stroke yang cenderung mengena usia muda 35 tahun maka kini paling utama bagi mereka melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk maksud mendeteksi lebih dini kemungkinan derita penyakit, adalah batas usia 35 tahun. Malah, dianjurkan setiap memasuki pergantian tahun, siapapun yang ingin menjalani hidup yang lebih baik, melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, sebagai penjaga awal. Namun, lain hal bila seseorang itu keturunan hipertensi, diabetes, dari orangtua, maka cek kesehatan dilakukan pada usia 30 tahun.

Tekanan darah
Tekanan darah tinggi adalah salah satu perintis utama menuju penyakit jantung, dan juga meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke. Sebab itu disarankan oleh para ahli untuk memeriksa tekanan darah setiap tahun. Malah, bila dalam riwayat keluarga ada masalah tekanan darah atau penyakit jantung, sakit kepala, atau obesitas, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap 6 bulan sekali. Seseorang yang mempunyai tekanan darah tinggi sekalipun usia di bawah 30 tahun, ternyata punya kecenderungan terkena stroke, serangan jantung dan terkena gangguan ginjal nantinya.

Kolesterol Darah
Kegemukan dan kelebihan berat badan, memiliki resiko tinggi gangguan kesehatan, seperti: hipertensi, kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, diabetes mellitus, PJK maupun stroke. Kegemukan dan kelebihan berat badan dinilai dengan BMI (body mass index atau indeks masa tubuh). Bagi yang mempunyai keluarga dengan memiliki riwayat medis menderita gangguan jantung koroner, tekanan darah tinggi atau stroke, sebaiknya memeriksakan diri. Ditambah memiliki faktor risiko lainnya (perokok dan hipertensi) maka resiko meningkat berlipat ganda.

Tulang kuat
Tak sedikit yang mengabaikan penyakit osteoporosis. Padahal, penyakit perapuhan atau pengeroposan pada tulang ini bisa menyengat telinga bila mengetahui akibat yang ditmbulkannya. Memang, puncak kepadatan adalah sekitar usia 30-35 tahun. Tapi gaya hidup orang perkotaan, mempercepat terjadinya osteoporosis.

Begitupun, banyak hal yang dapat dilakukan mulai usia remaja hingga awal masa dewasa. Antara lain dengan mendapatkan kecukupan kalsium dari makan, rutin berolahraga dan mendapatkan juga sinar matahari yang dapat membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efisien.

Gigi bersih
Kesehatan gusi sering memberikan tanda-tanda kesehatan secara keseluruhan. Periksa gigi setiap tahun, pentingnya terlebih pada pertambahan usia di mana gusi gigi makin rentan terhadap gangguan. Oleh dokter gigi dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan gigi secara teratur, melakukan pembersihan gigi secara teratur, melakukan pembersihan gigi secara baik sesuai dengan oral hygiene, nutrisi yang seimbang, hindari merokok dan mengunyah tembakau bagi orang dewasa.

Mata Indah
Ketika seseorang mengalami sedikit gangguan pada mata, biasanya tidak memperdulikannya sepanjang itu tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari. Tapi beberapa ahli mata menyarankan bahwa sebaiknya kenali sekecil apa pun perubahan yang terjadi, dan kunjungi dokter mata Anda, terlebih bagi yang punya penyakit diabetes atau memiliki keluarga yang punya riwayat kena glaukoma. Malah, sebelum ada tanda-tanda: pandangan kabur, sakit kepala dan melihat bintik atau bayangan di depan mata, bergegaslah ke ahlinya.

Ternyata SBY bukan Presiden RI ke-6, tapi ke-8

TERJADI kekeliruan sejarah pada tulisan yang disampaikan di berbagai media massa bahwa Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden ke-6 Republik Indonesia (RI). Anggapan umum bahwa tokoh yang pernah menjadi Presiden RI berturut-turut Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, dan kini SBY.

Padahal ada dua tokoh yang terlewat, yaitu Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja. Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (1948) ketika Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua, sedangkan Assaat adalah Presiden RI saat republik menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949).

Did You Know??

Indonesia adalah Negara Asia Pertama di Piala Dunia!

Diakui atau tidak, Indonesia adalah negara Asia pertama yang berlaga di ajang Piala Dunia, tepatnya Piala Dunia 1938 di Prancis.

Meski saat itu belum merdeka, Indonesia mengusung nama Nederlandsche Indiesche atau Netherland East Indies atau Hindia Belanda.

Panasnya keadaan di Eropa dan sulitnya transportasi ke Prancis secara tak langsung memberikan keuntungan. Jepang menolak hadir dan memberikan kesempatan bagi Hindia Belanda untuk tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Lalu Amerika Serikat yang jadi lawan berikutnya menyerah tanpa bertanding.

Jadilah anak-anak Melayu ini melenggang ke Prancis.
Pengiriman kesebelasan Hindia Belanda bukannya tanpa hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI yang telah berdiri April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain mereka yang dikirimkan.

Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.

Ditangani pelatih Johannes Mastenbroek, pemain kesebelasan Hindia Belanda adalah mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda.

Tercatat nama Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermandji, Anwar Sutan, dan kiri luar Nawir yang juga bertindak sebagai kapten.

Pada babak penyisihan, Hindia Belanda langsung menghadapi tim tangguh, Hungaria, yang kemudian meraih posisi runner-up.

Tak banyak informasi yang didapatkan mengenai pertandingan di Stadion Velodrome Municipale, Reims, 5 Juni 1938, tersebut. Pada pertandingan yang disaksikan 9.000 penonton itu, Hindia Belanda tak mampu berbuat banyak dan terpaksa pulang lebih cepat setelah digilas 6-0.

Meski belum menggunakan bendera Merah-Putih, inilah satu-satunya penampilan tim Melayu di Piala Dunia, hingga sekarang!